Social Icons

Pages

Friday, June 17, 2016

Sebarkan Virus Kebaikan Lewat Trip ke Zona Madina



Perjalanan buat saya bukan sekedar soal kesenangan semata. Perjalanan bagi saya tidak ada bedanya dengan proses belajar, khususnya adalah proses Iqra’. Dalam perjalanan, saya berusaha memaksimalkan seluruh panca indera saya untuk melihat sekeliling, memahami, mengambil pelajaran dan bisa mendapatkan ilmu atau inspirasi dari sana.
Tidak semua perjalanan yang saya lakukan bisa menyajikan makna tersebut kepada saya, tetapi ada beberapa yang meninggalkan kesan dan inpirasi yang mendalam. Salah satu perjalanan yang berkesan itu adalah kesempatan saya melakukan perjalan ke Zona Madina Dompet Duafa. Tempat ini terletak di Jl. Raya Parung KM 42 Kab Bogor. Bekeliling ke sebuah lembaga zakat, pasti tidak terbayangkan ada hal menarik di sana. Saya awalnya hanya menggambarkan ada kantor, masjid dan mungkin asrama anak-anak duafa atau yatim. Yah seperti kebanyakan lembaga zakat. Namun, saya segera menyingkirkan pikiran tersebut saat mulai melangkah masuk ke bangunan sebuah sekolah bernama Smart Ekselensia.

Saat memasuki lorong sekolah ini, kita akan melihat piala yang berjejer rapi disusun bertingkat. Sudah pasti sekolah ini kaya prestasi baik akademis maupun non akademis. Di sekolah ini SMP-SMA hanya ditempuh dalam waktu 5 tahun. Lumayan kan, bisa menghemat waktu studi 1 tahun dibandingkan sekolah pada umumnya. Fasilitas di sekolah ini juga sangat memadai, ada ruang kelas yang diatur sesuai bidang studi. Jadi di sini sistemnya moving class. Ada gedung pusat sumber belajar yang terdiri dari ruang perpustakaan yang nyaman dengan buku-buku ilmu pengetahuan umum dan agama yang berkualitas. Di lantai 2 gedung ini juga terdapat studio film. Di sini siswa bisa belajar tentang film dan menonton film, tentu saja sudah melalui sensor.
Di sekolah Smart Ekselensia, seluruh siswa diasramakan. Ada ruang tidur siswa lengkap dengan fasilitasnya. Kalau berkunjung ke asrama seperti ini, kita mungkin membayangkan kamar tidur yang berantakan, lantai yang kotor, perkakas berserakan. Itu tidak berlaku di asrama Smart Ekselensia. Kawasan sekolah yang asri serta asrama yang bersih dan rapi adalah pemandangan yang bisa kita lihat.
Kita mungkin akan berpikir, pasti mahal ya sekolah di sini. Eits, jangan salah…semua ini ‘absolutely free’. Bahkan mulai dari makan, sabun, sampoo, deterjen dan lain sebagainya merupakan fasilitas yang disediakan oleh asrama. Tapi tidak semua siswa bisa masuk di sini. Sekolah ini didirikan untuk anak-anak duafa berprestasi yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. 
Buat saya ini luar biasa. Kalau akses menjangkau pendidikan bagi anak duafa mungkin tidak terlalu sulit. Mereka bisa sekolah di sekolah formal ataupun nonformal dengan biaya rendah atau bahkan gratis di daerah tempat mereka tinggal. Namun, tentu saja jangan berharap mendapatkan fasilitas yang memadai. Jangankan fasilitas seperti perpustkaan, laboratorium, studio film yang bagus, bangku sekolah saja kadang sudah tidak memadai. Di sekolah Smart Ekselensia ini, anak-anak duafa justru mendapatkan kualitas pendidikan yang sangat baik. Wajar saja lulusannya kemudian 100% masuk PTN, bahkan sudah ada yang melanjutkan S2 di luar negeri. Sungguh luar biasa, mereka yang awalnya hanya sebagai penerima zakat justru bisa meningkat taraf hidupnya dan menjadi muzaki. Anak-anak ini kemudian bisa berkontribusi dengan profesinya masing-masing di berbagai sektor masyarakat. Bisa mengangkat nama baik keluarga, bangsa bahkan juga identitas muslimnya di kancah yang lebih luas.
Selain mencetak murid yang berkualitas, Dompet Duafa juga mencetak guru yang berkualitas. Tidak hanya menerjunkannya untuk mengajar di kota besar, tetapi di berbagai pelosok desa, di kepulauan dan daerah perbatasan. Jika gurunya hebat, pasti bisa mencetak generasi yang hebat pula. Akses guru berkualitas itu dapat dirasakan oleh siswa-siswa di berbagai pelosok negeri ini.
Setelah berkeliling ke pusat pendidikan, saya bersama rombongan blogger trip menuju area Rumah Sehat Terpadu. Jangan dibayangkan ini seperti tempat rekreasi atau tempat kebugaran dan makanan sehat. Sebenarnya ini adalah rumah sakit, tetapi karena filosofinya rumah sakit itu untuk menyehatkan orang, makanya disebut rumah sehat. Harapannya orang sakit yang dirawat di sini bisa sehat kembali.
Jika kita masuk ke sini, kita seperti masuk di rumah sakit berkelas. Padahal ini adalah rumah sakit yang diperuntukkan untuk duafa tanpa dipungut biaya apapun. Kalau terdaftar jadi member, maka berobat di sini tidak usah bawa uang. Cukup bawa identitas saja. Tentu saja sudah melalui survei yang dilakukan oleh tim DD. Jadi bagi kamu yang mampu, jangan ngaku-ngaku duafa ya. Meskipun gratis, bukan berarti fasilitasnya seadanya. Polinya cukup lengkap dengan peralatan yang memadai. Bahkan tidak jarang juga menjadi rujukan dari klinik dan rumah sakit yang lain.
Di dalam area rumah sakit terdapat ruang terbuka dan taman yang asri. Ini akan membuat pasien nyaman, sehingga bisa semakin mempercepat proses penyembuhan. Karena nyamannya, sampai ada pasien yang setelah sembuh tidak mau pulang. Kata mereka lebih enak di rumah sakit. Makan gratis, tempat tidurnya nyaman, ber-AC, fasilitasnya komplit. Sedangkan rumah mereka sempit dan fasilitasnya tidak seperti di rumah sehat ini. Tapi tetap harus pulang ya setelah sembuh.
Kalau kita perhatikan, di tiap depan kamar perawatan ada nama-nama orang tempampang di situ. Itu adalah nama dari donatur yang telah wakaf untuk pembangunan rumah sakit tersebut. Ada yang wakaf untuk satu ruang tertentu, ada pula yang patungan. Dompet Duafa sengaja menaruh nama-nama tersebut agar senantiasa diingat bahwa rumah sakit tersebut adalah gedung yang dibangun oleh banyak pihak. Banyak pihak yang turut berkontribusi, sehingga ini menjadi amanah yang harus senantiasa dijaga.  
Setelah ke area rumah sakit, kita refreshing dulu sambil ngabuburit. Meski refreshing, tapi tetap bermanfaat yaitu belajar  memanah dan silat. Dua olahraga ini dikembangkan di zona Madina sebagai sarana kesehatan, pelestarian budaya dan sunnah serta memberdayakan masyarakat sekitar, khususnya guru silat. Paling seru saat belajar silat, gurunya jago banget. Meski tidak sampai 30 menit, tapi kita diajari teknik dasar untuk mempertahankan diri dengan cara sangat mudah tapi berkhasiat. Mantab deh pokoknya.
Alhasil, trip yang saya lakukan dari pagi hingga magrib di lahan seluas 7 ha tersebut rasanya sangat masih belum cukup. Seakan butuh waktu lebih banyak untuk bisa mengeksplorasi kawasan terpadu Zona Madina Dompet Duafa. Banyak sekali inspirasi yang bisa digali dari sana. Pengembangan sistem pendidikan berkualitas, pengelolaan ZIS secara profesional dan tepat sasaran, pembangunan generasi muslim yang berilmu dan berakhlak, pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan, manajemen lembaga yang profesional dan masih banyak lagi.   
Saya masih ingat sharing penutup dengan pengurus sebelum acara berakhir bahwa kunci dari pembangunan masyarakat yang berkelanjutan adalah kolaborasi dan bersinergi. Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan, pendidikan dan kemanusiaan di Indonesia ini tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat dan hanya oleh segelintir orang. Perlu ada upaya terus menerus dan massif untuk melakukan kampanye kebaikan. Tidak cukup satu atau dua lembaga yang melakukan suatu gerakan pembangunan. Harus ada kolaborasi dari seluruh elemen, baik pemerintah maupun swasta, di tingkat nasional maupun lokal. Setiap orang di profesi dan perannya masing-masing harus saling bersinergi dan memberikan kontribusi terbaiknya bagi bangsa ini.
Saya sudah lama tahu keberadaan Dompet Duafa, tetapi baru kali ini saya benar-benar tahu tentang kegiatan, pengelolaan dan pembangunan yang sudah dilakukan. Saya merasa tertular virus setelah mengikuti trip ini. Virus itu adalah virus kebaikan dan optimisme dalam berperan di pembangunan Indonesia. Tentu saja, saya tidak mau tertular virus ini sendirian. Saya ingin kalian juga tertular virus kebaikan ini. Mari menularkan virus kebaikan ini sebanyak-banyaknya, melalui kampanye kebaikan dan gerakan kolaborasi untuk Indonesia yang lebih baik.
Mau merasakan pengalaman yang sama? Yuk, kunjungi Zona Madina Dompet Duafa.

2 comments:

  1. Tempat ini apa terbuka untuk umum? Kalau mau ke sana bisa hubungi siapa ya? Keren ih fasilitasnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup, terbuka untuk umum. bisa hubungi kontak yang ada di web dompet dhuafa. kalau ingin ke kampung wisata djampang, cek info kontak di www.wisatadjampang.com. kalau ingin langsung ke tkp ada di jl. raya parung-bogor KM 42.

      Delete

 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates