Social Icons

Pages

Thursday, May 19, 2016

Tips Menulis Artikel



Oleh-oleh dari workshop Pekan Buku 2016

Tadi pagi saya berkesempatan ikut workshop pelatihan menulis di Perpustakaan Kemendikbud Jakarta. Ini merupakan bagian dari serangkaian acara Pekan Buku 2016 yang diselenggarakan selama sepekan ini. Hari ini cukup seru karena kami berkesempatan untuk dapat wejangan langsung dari tim redaksi harian Kompas. Isinya semaca tips n trik jitu menghadapi UNAS. Lho! Hal itu karena penyampaian narasumber nggak seperti ikut pelajaran Bahasa Indonesia di jaman sekolah dulu. Apalagi seperti pembahasan penulisan karya ilmiah waktu jadi mahasiswa. Substansi, padat, jelas dan jitu! Meskipun nggak mudah untuk menerapkan ilmunya, tapi saya jadi optimis dan semangat untuk mencoba. 

Tips dan trik yang disampaikan oleh tim redaksi ini mengenai kaidah penulisan ilmiah populer di Kompas, khususnya penulisan kolom opini. Dengan mengetahui ini, siapa tahu tulisan kita bisa dimuat di koran Kompas. Meskipun spesifik tentang kekhasan penulisan opini di Kompas, namun prinsip-prinsipnya universal dipakai dalam penulisan ilmiah populer secara umum. Bagaimanapun Kompas sudah tidak diragukan lagi kredibilitasnya sebagai media massa dengan kaidah penulisan berita yang berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Kalau tulisan saya dilihat oleh tim redaksi Kompas nih, pasti mereka geleng-geleng. Hehe..

Baiklah, singkat saja saya sampaikan oleh-oleh dari penyusupan saya di forum tersebut. Saya bilang penyusupan karena peserta di sana hampir semuanya adalah guru dan mahasiswa. Saya tidak masuk sebagai salah satunya. 

Kalau ingin menulis pasti diawali dengan pertanyaan, “Mau nulis apa ya?”. Kalau buat latihan, silakan menulis apa saja yang kita lihat, dengar dan rasakan. Tapi, jika ingin tulisan dimuat di media, maka syarat pertama adalah topiknya harus up to date. Isu yang diangkat harus yang lagi ‘hot’. Kita emang gak boleh selalu iku-ikutan aja, tapi dalam hal menulis justru harus peka dengan isu kekinian.

Berikutnya adalah keep it short & simple. Penulis harus empati sama pembaca, jadi jangan bikin pembaca pusing baca tulisan kita. Apalagi kebanyakan pembaca Indonesia yang nggak betah baca lama-lama apalagi tulisan yang ‘ndakik-ndakik’. Ini mungkin pengetahuan yang sudah umum bagi para penulis juga, tapi kadang kita sering lupa. Berikut ini tips-tipsnya untuk penulisan ilmiah populer:

  1. Kalimat yang baik bisa dibaca dalam satu nafas. Jangan sampai yang baca jadi megap-megap apalagi kehabisan nafas karena kalimat kita seperti panjang kereta api. Kalau dikuantifikasikan kira-kira normalnya 12-15 kata. Paling mentok 17 kata saja.
  2. Di dalam satu paragraf juga jangan terlalu banyak kalimat. Kesannya seperti bus ekonomi saat mudik lebaran, penumpangnya berjejal dan ‘sumpek’. Paragraf yang tidak lebih dari 7 kalimat akan terlihat rapi dan jelas ide pokoknya.
  3. Untuk sebuah artikel atau opini, idealnya tulisan tidak lebih dari 15.000 karakter. Kalau lebih dari itu bisa bikin esai, jurnal atau skripsi sekalian berlembar-lembar. 
  4.    Buat judul ringkas dan menarik. Jangan buat judul seperti membuat kalimat dan bikin orang sudah mules duluan sebelum membaca
  5. Letakkan hal-hal penting di awal pembahasan, sehingga pembaca bisa menangkap pesan saat masih semangat membaca. Kalau sudah di akhir, biasanya daya konsentrasi pembaca mulai menurun.
  6. Perhatikan tanda baca, pemilihan kata dan penulisannya, pastikan sesuai dengan kaidah bahasa indonesia yang benar tetapi tetap mudah dicerna.

Dari serangkaian tips itu, kalau diringkas ‘Kiss & Tell’. Eh, jangan disalahgunakan ya. Kiss & Tell berarti keep it short and simple dan menulislah seperti bercerita. Dengan begitu tulisan kita bisa mudah dicerna dan menarik, alhasil pesan kita bisa tersampaikan dengan baik kepada pembaca. lebih-lebih kalau tulisan kita bisa dilirik tim redaksi untuk dimuat. Selamat mencoba! Happy Writing!

0 comments:

Post a Comment

 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates